Senin, 26 Maret 2012

Siswa Hutaimbaru Perlu Dimotivasi Hadapi UN

Ujian Nasional(UN) memang membuat setiap siswa tak dihinggapi rasa stress. Untuk meningkatkan rasa percaya diri siswa bukan hanya harus dipersiapkan kemampuan dan potensinya namun juga mental dan motivasinya.

Seperti dengan menyelenggarakan Sejuta Motivasi Anak Negeri, Funtastic UN, yang diikuti oleh 217 anak yang 80 persennya berasal dari anak panti duafa serta sisanya dari sekolah gratis dan perwakilan sekolah se-Paluta yang sudah terpilih.

"Para siswa juga mendapatkan tambahan informasi mengenai link beasiswa bagi siswa berprestasi. Pemberian motivasi bagi para siswa sangat penting dalam mencapai mimpi mereka ke depannya, khususnya untuk menghadapi UN yang beberapa saat lagi akan dilaksanakan," ujar Agung Priyantama, Ketua Pelaksana Saya Bisa Raih Nilai 10, seperti diberitaka Radar Bandung (Grup JPNN).

Ia mengatakan jika siswa dengan materi yang cukup mungkin bisa melakukan hal untuk mengilangkan tekanan UN-nya. Namun untuk kaum duafa hal tersebut memang cukup sulit. "Jadi perlu ada motivasi orangtua, guru, dan orang-orang terdekat ditambah AHA (Anak Hebat) memberikan peluang untuk sharing bersama teman-teman yang pernah mendapatkan nilai 10 pada UN," katanya.

Dalam motivasi itu, siswa diajak sharing, diskusi dan tanya jawab sebagai upaya untuk membentuk pemikiran anak. "Bahwa mereka belajar bukan hanya untuk lulus UN saja tapi ada rintangan lain yang akan mereka hadapi sesudah UN, seperti bekerja," ujarnya.

Pamer Koleksi Tanaman di Lahan Sempit

tanaman hiasVertikultur berasal dari bahasa Inggris, vertical yang artinya tegak lurus dan culture yang berarti pengembangbiakan. Secara garis besar, bisa kita tarik pengertian, vertikultur adalah metode bercocok tanam yang dilakukan secara vertikal atau bertingkat.


Pamer Koleksi Tanaman di Lahan Sempit


Pamerkan koleksi tanaman hias. Lahan sesempit apapun bisa dimanfaatkan. Metode vertikultur jadi solusinya. Pernah dengar tentang taman vertikultur? Metode cocok tanam yang satu ini, bisa jadi salah satu solusi berkebun di lahan sempit. Mereka yang tinggal di perkotaan, dimana ukuran lahan kerap jadi perkara, pasti menyukai ide ini.
Di dunia pertanian, vertikultur cukup digemari. Pasalnya, meski bercocok tanam di lahan sempit, hasilnya bisa sebanyak ketika bercocok tanam di lahan yang lebih luas. Biasanya tanaman dibudidayakan menggunakan kaleng-kaleng cat yang dibuat bertingkat.Bisa dibantu dengan rangka kayu atau besi yang dibuat seperti rak.
Mari kita adopsi cara bercocok tanam ini ke rumah. Pada lahan sempit, di lorong samping rumah, misalnya. Menanam semua tanaman langsung ke tanah, hampir mustahil dilakukan. Sebagai gantinya, tanam saja di pot. Buat rak dari kayu atau besi, susun pot-pot tanaman tadi di sana.
Bisa juga membuat rak yang menempel di dinding. Pot gantung, juga merupakan salah satu cara bercocok tanam vertikulur. Agar dapat menampung lebih banyak tanaman, gantung dua pot dalam satu rangka tali.
Membuat taman dengan cara ini tentu berbeda dari membuatnya langsung di permukaan tanah. Pilihan tanamannya pun berbeda. Taman vertikultur banyak menggunakan pot, jadi pilih tanaman-tanaman yang tajuk daunnya tidak terlalu lebar. Lidah mertua, kaktus, suplir, pakis, dan sebagainya, bisa jadi pilihan. Untuk pot gantung bisa pilih tanaman yang daunnya menjuntai, tampilannya akan lebih menarik.
Nah setelah jadi, jangan lupa rawatlah secara teratur agar tanaman tetap tumbuh subur.

Minggu, 25 Maret 2012

Budidaya Tanaman Secara Vertikultur

PENGERTIAN VERTIKULTUR

Vertikultur diambil dari istilah verticulture dalam bahasa lnggris (vertical dan culture) artinya sistem budidaya pertanian yang dilakukan secara vertikal atau bertingkat. Cara bercocok tanam secara vertikultur ini sebenarnya sama saja dengan bercocok tanam di kebun atau di sawah. Perbedaannya terletak pada lahan yang digunakan. Misalnya, lahan 1 meter mungkin hanya bisa untuk menanam 5 batang tanaman. Dengan sistem vertikal bisa untuk 20 batang tanaman. Banyak sedikitnya tanaman yang akan kita budidayakan bergantung pada model wadah yang kita gunakan.

Untuk tanaman yang memerlukan banyak sinar matahari, seperti cabai, tomat, terong, dan sawi hendaknya diletakkan di posisi bagian atas. Sedangkan tanaman ginseng, kangkung, dan seledri bisa di bagian tengah atau bawah.

Sistem vertikultur ini sangat cocok diterapkan bagi petani atau perorangan yang mempunyai lahan sempit, namun ingin menanam tanaman sebanyak-banyaknya. Selain tanaman sayuran, kita bisa juga menanam tanaman hias.

BUDIDAYA TANAMAN SECARA VERTIKULTUR

Untuk memulai budidaya tanaman secara vertikultur sebenarnya tidak perlu direpotkan dengan peralatan dan bahan yang akan menghabiskan biaya yang besar, yang penting wadah yang dipakai dapat menyediakan ruang tumbuh yang baik bagi tanaman. Namun terkadang kita ingin hasilnya nanti tidak hanya berupa panen tapi juga keindahan tanaman yang ditanam secara vertikultur dan struktur bangunan/wadah tanam tahan lama. Untuk alasan-alasan itu maka cara berikut ini dapat dipakai.

Alat yang diperlukan adalah sebagai berikut :

- gergaji/parang
- palu
- paku
- tang
- gunting
- cangkul
- sekop
- gembor
- kayu

Bahan yang diperlukan adalah sebagai berikut :

- pralon, bambu, talang, atau papan
- kaso
- reng
- plastik bening
- pupuk kandang
- tanah gembur
- sekam, serutan, atau gergaji kayu
- kotak semai untuk benih

Banyak sedikitnya alat dan bahan yang digunakan bergantung pada bangunan dan model wadah yang akan kita pilih. Ukuran panjang-pendek, tinggi-rendah, serta besar kecilnya tergantung lahan yang kita miliki. Kalau kita ingin membuat, sebaiknya diserahkan tukang kayu, karena biasanya begitu melihat gambar, mereka sudah bisa memperkirakan ukurannya sesuai dengan keinginan kita.

Untuk kesempatan kali ini, secara khusus akan dijelaskan wadah tanaman dan pralon bulat dengan posisi berdiri. Wadah ini bisa diletakkan di mana saja asal kena sinar matahari. Bisa untuk menanam sayur, tanaman hias ataupun anggrek. Wadah ini sangat cocok untuk lahan yang sangat terbatas dan apabila pandai mengaturnya bisa menjadi satu karya seni yang indah.

Di toko material biasa dijual pralon batangan. Setiap batang berdiameter 4 (empat) meter. Belilah pralon yang tidak terlalu tebal. Siapkan gergaji besi, penggaris atau meteran, lampu teplok, kayu bulat, dan sarung tangan. Untuk mempermndah bisa juga ditambahkan cat dengan warna sesuai selera.

Cara Pembuatannya:

- Ukur terlebih dulu jarak lubangnya, misalnya 10 sampai dengan 15 cm.
- Tandai silang dengan pensil sepanjang 10 cm.
- Dari batas 10 cm tersebut ukur naik 10 cm.
- Lakukan seterusnya sehingga sampai ujung pralon.
- Gergajilah setiap tanda silang dengan lebar 10 cm.
- Siapkan lampu teplok.
- Pralon yang sudah digergaji dipanaskan dengan lampu teplok.
- Bila sudah agak lembek, cepat tekan ke dalam dengan besi atau kayu bulat.
- Bagian atas ditekan ke dalam untuk menahan tanah / akar tanaman.
- Bagian bawah ditekan keluar.
- Agar bisa berdiri tegak, bagian bawah bisa di cor permanen atau bisa pula diberi pemberat semen dengan wadah kaleng atau pot.

Setelah lubang tanam selesai dibuat, siapkan gembur, pasir, dan kompos dengan ukuran 1 : 1 : 1 dan bisa ditambahkan pupuk urea. Biarkan selama lebih kurang 1 minggu dengan setiap kali disiram air dari lubang atas.

Pada dasarnya semua tanaman bisa ditanam wadah pralon. Namun, sebaiknya hal itu dilakukan untuk tanaman yang tingginya kurang dari satu meter. Untuk tanaman yang tidak membutuhkan banyak air dan banyak sinar matahari, bisa ditanam di lubang atas dan perlu banyak air di bagian bawah. Misalnya di bagian atas cabai, di tengah seledri, dan bawah ginseng atau katuk.

Kita harus pula sering menambahkan kompos atau tanah gembur di setiap lubang apabila media tanahnya berkurang. Apabila Anda punya sisa-sisa pralon bekas membangun rumah, jangan dibuang. Itu bisa dijadikan menjadi wadah tanam yang indah dan unik.

Selain pembuatan lubang pralon seperti di atas bisa juga pralon dibuat lubang bulat-bulat kecil dengan cara dibor mengelilingi pralon. Untuk model ini sebaiknya menggunakan media yang ringan seperti sekam atau serutan yang sudah steril.

Untuk menciptakan sawah atau kebun mini, selain pralon berdiri bisa juga menggunakan sarana talang yang dibuatkan silangan kayu untuk meletakkan pralon tersebut. Kita bisa pula mengkombinasikan tabulampot (tanaman buah dalam pot). Bisa pula merancang pagar rumah menjadi pot memanjang atau membuat pot-pot menempel di tembok. Apabila dana belum mencukupi untuk membuat cor beton, kita bisa pula bercocok tanam di atas genting.

Pandai-pandailah memanfaatkan lahan di pekarangan / halaman kita untuk berbagai tanaman produktif atau tanaman obat. Di rumah yang sudah tak ada tanah kosong karena dipenuhi bangunan, atap kamar dan pagar rumah serta lokasi di atas got dapat dimanfaatkan untuk lahan pertanian. Mulai dari tanaman sayuran, tanaman obat sampai ke tanaman buah-buahan bisa dimiliki. Di atas kamar, setengah lahan dapat diletakkan pralon berdiri dan talang-talang air yang dibuat bersusun untuk tanaman sayuran. Setengahnya lagi dipakai untuk meletakkan tanaman buah dengan model bersusun. Semuanya bisa tumbuh subur bersamaan kalau kita telaten merawat dan memberikan kasih sayang.

sumber: ayobertani.wordpress.com

Bertanam di Tong Plastik

Punya gentong plastik tak terpakai? Kenapa tidak dimanfaatkan sebagai wadah tanam secara vertikal?

Untuk membuat lubang tanam di badan tong plastik, bisa dilakukan dengan
dua cara :

Pertama,
(cara agak repot dan sedikit berkeringat ...)
Tandai jarak antar lubang dan buat garis 5-10 cm. Gunakan gergaji besi untuk menyayat garis yang telah dibuat (atau menggunakan pisau yang sangat tajam). Setelah semua lobang tanam telah disayat, panaskan dengan lampu berbahan bakar spiritus (agar tidak meninggalkan bekas jelaga) satu persatu. Saat bidang yang dipanaskan mulai melentur, tekan bagian atas ke dalam dan tarik bagian bawah keluar menggunakan alat bantu seperti sendok makan, sendok nasi, dll disesuaikan dengan panjang sayatan yang dibuat. Tahan posisi tersebut hingga plastik mengeras kembali, atau agar lebih cepat basahi dengan lap/serbet basah. Lakukan satu persatu hingga semua lubang terselesaikan.

Kedua,
Gunakan hole saw (bersama bor listrik) dengan ukuran sesuai besar lubang yang diinginkan. Cara ini sangat cepat dan efesien dibandingkan dengan cara pertama di atas.

Jika Anda ingin menanam sayur mayur (tanaman daun) seperti bayam, selada, sawi, dll lubang tanam bisa Anda perbanyak dibandingkan jika ingin menanam cabe, tomat atau tanaman berbuah lainnya.



Berani mencoba?

cerita sekolah

Di suatu sekolah, pas jam pelajaran sejarah.
Bu Guru : "Penyok, Ibu perhati'in kamu dari tadi ngantuk saja. Coba jawab pertanyaan ibu dulu. Siapa
itu THOMAS ALFA EDISON??"
Penyok : "Tidak tau, Bu!"
Bu Guru : "Kalau JAMES WATT kamu tahu??"
Penyok : "Apalagi sama dia... Tidak kenal aku, Bu!"
Bu Guru : "Kalau ALEXANDER GRAHAM BELL??"
Penyok : "Aduh, Bu! Tidak kenal semua Bu!!"
Bu Guru : "Dasar kamu sih tidur aja. Itu, semuanya kamu tidak tau ??!!"
Penyok : "Naahhh, coba Ibu saya tanya, Ibu tau tidak Pak ROHIM?"
Bu Guru : "Siapa dia??"
Penyok : "Kalau CAK ABBAS?! USTADH UMAR?? KYAI SAMSURI?!"
Bu Guru : "Stop stop... Siapa mereka itu??"
Penyok : "Aku cuma mau ngasih tau Bu.. Tidak semua orang yang Ibu kenal, aku juga kenal... Orang yg aku kenal, Ibu juga tidak kenal.. Kita ini manusia Bu, punya kenalan sendiri-sendiri!!"
Bu Guru : *Muntah Penggaris.!!!


njn

KUMPULAN CERITA HUMOR

Lagi bete!?? Hmmm…, udah deh jangan dilama-lamain. Mending baca KUMPULAN CERITA HUMOR LUCU BANGET yang ini nih. Gokil dan yang pasti bikin kamu bakal ngakak se-ngakak-ngakaknya…xixixi
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiMu4Z1pHJdWuaORwQLhbs9Y-qj3FZlfC7-jHFRDv1ponZd1fjvCzBNl3sZfPrIROopbfp8RNaDgBD9hwqmaDvvgLPFHFd7tOu6gbEt0U4DUE8aTGXSSB-GD_IbsjrYw7rCu4-t1MERXict/s1600/NoJokeComlpMoronsLSpathi.jpg

Selama ini banyak suara sumbang ditujukan kepada anggota DPR/MPR. Bahkan di saat Pemilu banyak yang memilih menjadi Golput, atau mencoblos partai baru karena kecewa dengan anggota Dewan yang dulu mereka pilih. Melalui tulisan Baharudin Aritonang; seorang anggota Dewan, yang disarikan dari buku Ketawa Ngakak di Senayan, kita akan mengetahui keseharian anggota legislatif di Gedung DPR/MPR. Ternyata banyak cerita humor lucu yang menghiasi keseharian mereka
Soal Pakaian
Di masa reformasi pakaian pejabat negara menarik untuk diperhatikan. Lebih beragam dibanding dengan masa Orde Baru yang lebih seragam. Di masa Orba, pakaian pejabat pemerintah [dari menteri sampai lurah] maupun anggota DPR adalah safari berlengan pendek untuk sehari-hari, dan safari lengan panjang untuk upacara. Di malam hari mereka memakai batik berlengan panjang.
Nah, kini, pada masa reformasi ini, sudah jarang kita menemukan jenis pakaian safari tadi. Paling-paling satu dua saja yang mengenakan. Dan, kalau itu terjadi, akan muncul komentar : seperti Pak Lurah saja!
Untuk kemeja batik lengan panjang, seperti yang biasa dikenakan Nelson Mandela dari Afrika Selatan itu, masih lumrah kita temukan. Bahkan ada yang sehari-hari memakai batik. Misalnya, Bobby Suhardiman dari Fraksi Karya Pembangunan atau Roy B. Janis dari PDI Perjuangan.
Yang umum dipakai tentu saja PSL alias Pakaian Sipil Lengkap, yaitu jas bersama dasinya. Tidak sedikit yang memakai jas berharga puluhan juta. Tapi, ada juga yang tak suka pakai jas. Mas Permadi tenti dengan pakaian khasnya, hitam-hitam. Panda Nababan terkadang bercelana jin dan berjaket, karena menurut dia, jas itu mengganggu, “Terutama dasinya!” ucapnya.
Pakaian yang dikenakan anggota-anggota Kabinet juga bervariasi. Menteri PAN [Pemberdayaan Aparatur Negara] Faisal Tamin dan Menteri Sosial Bachtiar Chamzah senang mengenakan pakaian harian berwarna senada dan berlengan panjang. Susilo Bambang Yudoyono sesekali bersafari, sedangkan Yusuf Kalla berdasi. Menko Perekonomian Dorojatun Kuncorojakti senang berpantalon lengkap dengan jas dan dasi. Mungkin itu erat kaitannya dengan suasana politik kita.
Dalam rapat kerja bulan September 2003 yang antara lain membahas Surat Utang Negara [SUN] Hafiz Zawawi dari partai Golkar, memuji penampilan Menteri Keuangan Budiono yang mengenakan PSL. Rupanya, sebelum rapat Budiono melantik Eselon II Ditjen Pajak di Depkeu.
“Nah, begitulah Pak Menteri. Jangan seperti biasanya, hanya mengenakan baju biasa berlengan pendek,” katanya, sembari menambahkan [walau pelan tapi cukup jelas didengar peserta rapat],”tampak bagai kondektur!” Ucapan tersebut tentu saja membuat peserta rapat tertawa ngakak, meski sesungguhnya terasa kecut.
Menjadi menteri, apalagi menteri keuangan yang mengatur uang negara yang ratusan triliunan rupiah memang susah. Bergaya pasti dikecam, berpenampilan sederhana juga disebut kondektur. Tapi memang itulah resikonya.
Kamera TV
Anggota DPR/MPR butuh media untuk menginformasikan dan mengkomunikasikan dirinya kepada rakyat. Tak heran bila televisi menjadi hal penting bagi mereka.
Di saat sidang, banyak anggota Dewan/Majelis mengamati ke mana kamera televisi mengarah. Tidak sedikit anggota Dewan/Majelis melakukan pendekatan kepada kru televisi agar mendapat sorotan pada waktu bersidang.
Ketika seorang anggota selalu menjadi arah kamera televisi pada saat sidang Tahunan MPR 2003, dia langsung didatangi anggota-anggota lain. Ada yang bertanya bagaimana kiat agar menjadi sasaran kamera, ada pula yang dengan sarkastis mengecamnya.
Ada pula yang punya trik agar jadi pusat perhatian televisi. Seorang anggota Fraksi Utusan Daerah berbicara berapi-api agar persoalan yang dihadapi daerahnya diselesaikan secara tuntas.
“Bagaimanapun aktor intelektualnya harus ditangkap dan dijatuhi hukuman seberat-beratnya!” ucapnya berapi-api.
Saat istirahat minum kopi, saya duduk di dekatnya, sehingga bisa mendengar pertanyaannya kepada stafnya,”Bagaimana penampilan saya tadi di televisi? Bagus nggak?” Stafnya cuma mengangguk, sambil tersenyum dan mengacungkan kedua jempolnya. Seperti Anda ketahui, itu adalah salah satu tugas staf.
Interupsi
Suatu hari, tiba-tiba Rapat Paripurna DPR “dihujani” banyak interupsi. Bahkan anggota-anggota yang sebelumnya diam, mengacungkan tangan dan sesekali berdiri menginterupsi pimpinan sidang.
“Interupsi, interupsi, Ketua,” pekik seorang anggota Dewan dengan bersemangat sambil berdiri. Tapi karena banyak yang mengacungkan tangan, pimpinan Dewan tak memperhatikan suaranya.
” You ini, masak begitu saja interupsi,” tanya saya yang duduk persis di sebelahnya.
“Ah, you kayak kagak tahu aja. Tuh liat kamera televisi kan lagi nyorot kita,” sahutnya enteng.
Simpanan
“Sebelum Rapat Kerja kita mulai, kami sebagai pimpinan ingin meminta anggota bari di lingkungan komisi ini untuk memperkenalkan diri,” ucap Ketua Komisi sembari mempersilahkan Darsuf Yusuf dari Fraksi TNI/Polri. Fraksi itu memang acapkali melakukan PAW [Pergantian Antar Waktu], yaitu penggantian anggota Dewan di dalam masa jabatan yang masih berlaku.
“Nama saya Darsuf Yusuf.” ucap Mayjen Angkatan Darat itu membuka pembicaraan. Seperti biasa, anggota baru juga harus menyebutkan tempat dan tanggal lahir, pendidikan, dan riwayat pekerjaan. Maka dia pun bercerita tentang ketiga anaknya yang sudah mulai beranjak dewasa. Lalu, “Tentang istri, saya cuma mempunyai satu,” katanya.
Tentu dia tidak bermaksud menyinggung anggota Dewan yang poligami [yang mungkin cukup banyak di DPR].
Dalam suasana hening, seorang anggota Dewan menyeletuk dari belakang,”Kalau simpanan, ada berapa orang?”
Peserta rapat tertawa. Begitu pula Menteri dan puluhan jajarannya.
Susu
Saat bercengkrama di Press Room, seorang wakil rakyat mengeluhkan berbagai pungutan liar yang dilakukan oknum pemerintah. Mulai dari yang dibungkus dengan sumbangan sukarela, uang lelah, dan lain sebagainya.
Seorang yang gemas dengan cerita wakil rakyat itu langsung menimpali. “Begituan sih, bukan cuma dilakukan pemerintah. DPR juga!” katanya.
“Sebentar, Bung,” potong anggota Dewan itu. Maka berceritalah dia bahwa saking banyaknya pungutan mereka harus menggunakan isyarat khusus. Makanya, tak heran kalau kemudian muncul beberapa istilah. Katanya, suatu hari di sebuah komisi DPR ada rapat kerja. Karena menteri berhalangan, yang datang adalah Dirjen. Di tengah rapat berlangsung Dirjen bercerita, bahwa pernah seorang pejabat berpengaruh meminta sumbangan. Dia pun melapor ke menteri, ” Ini, sih, Susu Gadis, Pak.” katanya sambil menunjukkan lembar permintaan sumbangan itu.
“Kok, Susu Gadis?” tanya Pak Menteri serius.
“Ya, maksud saya: Sumbangan Sukarela Gara-gara Disposisi.”
Sang menteri pun manggut-manggut, lalu mengeluarkan secarik kertas dari lacinya. “Kalau ini berarti Susu Perawan.” katanya sambil menunjukkan kertas tersebut kepada bawahannya.
“Kok Susu Perawan, Pak?”
“Ya, Sumbangan Sukarela Pengganti Rasa Setiakawan.”
Untung
Dalam sebuah seminar tentang amandemen UUD 1945 yang diadakan di Jakarta, panitia mengundang MPR/DPR sebagai salah satu pembicara. Teman saya yang mewakili MPR/DPR mendapat giliran pada sesi kedua. Memakai kaca mata dan peci adalah ciri khasnya.
“Nama saya Umar.” katanya memperkenalkan diri.
“Nama ini ada kepanjangannya,” katanya lagi tanpa ada yang nanya.
“Itu singkatan dari Untung Masih Ada Rambutnya,” ujarnya sambil membuka peci hitam yang dikenakannya.
Tampaklah rambutnya yang hanya tumbuh di bagian sisi kepala saja. Emmm, pantas pecinya tak pernah dilepas, gerutu beberapa peserta.
Kawin
Soal rapat di Komisi DPR. Suatu saat Komisi yang membidangi Pertanian, Perkebunan, dan Perikanan mengundang seorang menteri untuk rapat kerja. Sang menteri mendapat banyak pertanyaan seputar peternakan. Intinya, para anggota komisi menyerang menteri yang dianggap tidak becus membuat terobosan-terobosan di bidang peternakan itu.
Namun rupanya sang menteri tak gentar. Berbagai pertanyaan dia jabarkan panjang lebar. Alhasil, anggota Dewan yang bertanya jadi manggut-manggut seolah mengerti, paham. Menteri itu pun menjelaskan mengapa pemerintah mendatangkan sapi dari Australia.
“Sapi itu mampu kawin delapan kali sehari,” kata sang menteri. Para anggota DPR manggut-manggut.
Tiba-tiba salah satu anggota DPR yang baru mengunjungi peternakan Burung Unta di Nusa Tenggara Timur [NTT)] nyeletuk,” Itu sih belum apa-apa, Pak.”
Sang menteri nampak terkejut mendengar sanggahan itu.
“Seekor burung unta di NTT mampu kawin 27 kali sehari,” katanya.
Boleh Keluar
Wakil Ketua DPR Soetardjo Soerjogoeritno dikenal piawai dalam memimpin sidang. Dia bisa membuat cair sidang yang biasanya tegang. Entah dengan caranya menyahuti interupsi atau mengeluarkan celetukan lucu. Tapi tak jarang pula apa yang dilontarkannya menimbulkan salah paham.
Misalnya dalam sidang yang membahas Memorandum [peringatan] II kepada Presiden Abdurrahman Wahid. Sidang berlangsung dalama suasana tegang. Antar anggota saling interupsi, walaupun tak jarang itu dilakukan hanya untuk mengulur-ulur waktu pengambilan keputusan.
Mungkin karena kesal melihat suasana perdebatan yang tak kunjung usai, Soetradjo yang memimpin sidang berujar, Yang punya keperluan, silahkan keluar.”
“Pernyataan Pimpinan Sidang jelas menyinggung kami.” kata politisi PKB DPR, Aris Azhari Siagian.
“Ya, siapa tau ada yang ingin merokok.” kata Soetradjo enteng.
Telak
Soal senang melirik dan menggoda gadis cantik ternyata tidak hanya monopoli orang muda, tapi juga anggota Dewan yang terhormat itu. Tersebutlah kisah seorang gadis manis naik lift di Gedung Nusantara I Senayan. Di salah satu lantai, seorang anggota Dewan masuk ke dalam lift. Tentu saja dia melirik si gadis dan membuka pembicaraan [tentu saja!]
“Ke lantai berapa?”
“Lantai 25. Sekretaris Pak Badu.”
“Ooo, Pak Badu. Salam untuk Pak Badu, ya. Dari Pak Anu.”
“ooo, Bapak, Pak Anu, ya?” ucap si gadis terperanjat.
“Lho, kenapa?”
“Habis, nama Bapak begitu terkenal. Semua teman menyebut Bapak sebagai anggota Dewan yang baik.”
Si anggota Dewan pun terdiam. Dalam hatinya, belum dirayu sudah duluan memuji. Sialan.
Doa untuk yang Rajin dan Malas
Kedisiplinan Anggota DPR, selalu menjadi sorotan. Sekalipun berulang kali mengulas siapa-siapa yang malas datang, perubahan belum terjadi. Ini juga tergambar pada perayaan ulang tahun DPR/MPR yang ke-58 pada tanggal 29 Agustus 2003. Undangan rapat paripurna dalam rangka ulang tahun mestinya dimulai pada pukul 09.00 WIB, tapi nyatanya, sampai pukul 9.30 WIB sidang belum kuorum. Artinya, yang hadir belum lebih dari setengah jumlah anggota. Karena itu, sidang ditunda 15 menit.
Saya tidak tahu apakah tatkala dimulai sidang sudah kuorum atau belum. Yang jelas, tempat duduk di barisan depan masih melompong. Usai Ketua DPR menyampaikan pidato ulang tahun, Prof. Dr. T. Baihaqi yang berasal dari propinsi Nanggroe Aceh Darussalam memimpin doa. Pak kiai ini terkenal rajin dan baik di Komisi maupun di Badan Legislasi.
Inilah doa sang kiai yang puitis dan humoris itu :
Ya Allah, ya Tuhan
Jadikanlah semua anggota DPR ini berdisiplin dalam berketeraturan.
Yang rajin supaya tetap rajin dan yang malas Engkai rajinkan.
Atau yang rajin Engkau beri pahala, yang malas Engkau beri hukuman.
Untuk mencapai kebaikan, kebagusan, ketentraman, kesejahteraan.
Dalam kerangka besar membangun untuk mencapai keadilan dan kemakmuran.

Teka-taki SMS

Kera apa yang membuat orang stress?
Jawabannya : KERA na cintanya diputuskan sama si dia.

- Bawalah aku ke tempat yang gelap dan mainkanlah aku sepuas mungkin, apakah itu?
Jawabannya : Senter

- Apa bahasa Rusianya ketabrak mobil?
Jawabannya : Kesuemvret Chevrolet
  kitty2:
- Kalau semua polisi jadi pencuri, maka pencurinya jadi apa?
Jawabannya : Pencuri jadi banyak donk!
kitty6:
- Kue apa yang ditengahnya ada bawang?
Jawabannya : Kue salah adonan

- Kenapa tukang bakso kalau dagang suka mukul mangkoknya?
Jawabannya : Karena kalau mukulin bedug, disangka mau lebaran.

- Apa bedanya anjing dengan monyet?
Jawabannya : kalau anjing menggonggong, kalau monyet yang baca…

- Ditanam bukan tanaman, digiring bukan pengantin, siapakah aku?
Jawabannya : Mayat mau dikubur.

- Apa bedanya pemuRung dan pemuLung?
Jawabannya : PemuRung tidak peRnah meRasa gembiRa, sedangkan pemuLung tidak peLna meLasa gembiLa.

- Apa bedanya wayang, teoris, pintu dan bau?
Jawabannya : Wayang di kotak, teroris di kutuk, pintu di ketuk, bau di ketek!

- Menu apa yang paling jorok?
Jawabannya : Kambing guling di comberan.

- Apa tujuan orang untuk naik gunung?
Jawabannya : Untuk turun lagi.

- Nenek apa yang bisa terbang?
Jawabannya : Neneknya nyamuk, neneknya lalat, neneknya burung…

- Bahasa Arab nya diam di tempat?
Jawabannya : Ta’kabur.

- Apakah perbedaan antar seorang pahlawan dan seorang perawan?
Jawabannya : Pahlawan berjuang sampai titik darah penghabisan, sedangkan perawan berjuang hingga titik darah yang pertama.
:13:

- Mengapa ayam jantan mematuk kepala ayam betina setiap selesai menggaulinya?
Jawabannya : Supaya ayam betina tidak berfikir bahwa ayam jantan bermaksud untuk menikahinya.

- Tau gak? Binatang apa yang kepalanya di kaki, kakinya di tangan, tangannya di kuping, kupingnya di mulut, mulutnya di kepala?
Jawabannya : Binatang ancur-ancuran.

- Buah apa yang bisa bikin orang kesetrum?
Jawabannya : Buahaya! Tegangan tinggi!

- Sebutkan nama berbagai buah dalam waktu 2 detik!
Jawabannya : Rujak!

- Jalan apa yang gak bisa dimasuki, kalau nekat bakalan dimaki?
Jawabannya : Jalan keluar. Ngapain juga dimasuki, la wong jelas-jelas khusus buat keluar koq!

- Untuk apa Tuhan memberi ekor pada semua binatang?
Jawabannya : Untuk mempermudah manusia dalam menghitung 1 ekor, 2 ekor, 3 ekor, dan seterusnya…

- Apakah itu yang terletak di antara dua paha, warnanya panjang, coklat dan keras?
Jawabannya : Rem becak

- Kalau datang gak pernah sendiri, pasti selalu datang rame-rame. Apakah itu?
Jawabannya : Hujan

- Perbuatan apa yang dimurkai Tuhan dan sekaligus dibenci setan?
Jawabannya : Memperkosa anak setan.

- Mengapa anak kodok jalannya lompat-lompat?
Jawabannya : Ya biarin aja… Namanya juga anak-anak.

- Sabun… Sabun apa yang paling bau?
Jawabannya : SABUNTAR-SABUNTAR kentut.

- Mengapa orang utan jalannya bungkuk?
Jawabannya : Kalau jalannya tegak pasti mirip kamu.

- Kuda apa yang paling diminati orang?
Jawabannya : KUDApat hadiah, KUDApat gebetan baru, dan yang pasti KUDApat ciuman…

- Benda apa yang sangat disukai wanita yang bentuknya panjang, ujungnya bulat?
Jawabannya : Lipstik.

- Dibeli dengan harga mahal, tapi begitu diserahkan dirobek-robek. Apakah itu?
Jawabannya : Karcis bioskop.

Ada satu hal yang pasti dan telah dibuktikan oleh sejarah,
Bahwa manusia adalah makhluk yang sampai kapanpun tidak akan bisa saling memahami.